Iklan

Tampilkan postingan dengan label INTERNASIONAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INTERNASIONAL. Tampilkan semua postingan

September 02, 2025

Ratusan Ribu Warga Turun ke Jalan, Serbia Diguncang Gelombang Demo Anti-Korupsi


rtv global - Belgrade, Serbia
– Serbia dalam beberapa bulan terakhir diguncang gelombang demonstrasi besar-besaran menentang korupsi dan menuntut perubahan politik. Aksi protes yang dipicu oleh runtuhnya atap stasiun kereta di Novi Sad pada November 2024 itu menewaskan lebih dari 15 orang dan memicu kemarahan publik terhadap pemerintah.


Puncak unjuk rasa terjadi pada 15 Maret 2025, ketika ratusan ribu orang dari berbagai kota memadati pusat ibu kota Belgrade. Berbagai sumber mencatat jumlah massa mencapai 275.000 hingga 325.000 orang, menjadikannya aksi protes terbesar dalam sejarah Serbia modern.


Demonstrasi tidak hanya terpusat di ibu kota, tetapi juga menyebar ke lebih dari 200 kota lain, termasuk Niš, Kragujevac, dan Novi Sad. Di Niš, warga menggelar aksi selama 18 jam dengan simbolik 15 menit hening sebagai penghormatan untuk para korban tragedi stasiun.


Ketegangan meningkat setelah beberapa kali aparat kepolisian menggunakan gas dan semprotan merica untuk membubarkan massa. Sejumlah peserta aksi ditahan, sementara di parlemen sendiri sempat terjadi kerusuhan ketika sebagian anggota dewan melemparkan flare dan bom asap yang melukai beberapa orang.


Pemerintah Serbia, melalui Presiden Aleksandar Vučić, menyebut gelombang protes sebagai upaya “perusakan” dan menolak tuntutan oposisi agar digelar pemilu dini. Vučić menegaskan pemerintah siap berdialog, namun menolak tekanan jalanan yang dianggap dapat mengganggu stabilitas negara.


Di sisi lain, para pengamat menilai protes ini sebagai sinyal serius krisis demokrasi di Serbia. Uni Eropa yang selama ini menjadi tujuan integrasi politik Serbia pun didesak untuk lebih memperhatikan perkembangan di negara Balkan tersebut.

Meski intensitas demonstrasi mulai mereda pada pertengahan tahun 2025, tuntutan perubahan politik dan akuntabilitas pemerintah masih menggema. Banyak

Oktober 03, 2024

ISRAEL DI HUJANI RUDAL IRAN



Pasukan Negeri Zionis tetap membombardir Lebanon dan sejumlah wilayah di Palestina usai Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada Selasa (1/10) malam.


Iran mengirim 200 rudal balistik hingga hipersonik ke Israel dan menargetkan infrastruktur pemerintah serta pangkalan militer.


Keesokan harinya, Israel justru menggempur Lebanon selatan dan Palestina.


Israel bahkan mengebom dua sekolah di Gaza Utara dan menyebabkan tiga orang tewas.


Militer Israel mengklaim dua sekolah itu digunakan sebagai pangkalan oleh Hamas.


"Kompleks komando dan kontrol tersebut digunakan teroris Hamas untuk merencanakan dan melaksanakan operasi teroris terhadap pasukan [Israel] dan Negara Israel," demikian rilis militer Israel dikutip Al Jazeera.


Israel juga mengebom Institut Al Amal untuk Anak Yatim di Kota Gaza. Imbas serangan ini, lima orang tewas.


Israel juga meluncurkan serangan udara dan artileri ke kamp pengungsi di Nuseirat.


Tak hanya itu, Israel menggempur keluarga rumah jurnalis Ahmed Al Zard di Khan Younis. Serangan ini menyebabkan satu orang tewas, dan dua mengalami luka-luka.


Israel masih melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober 2023. Imbas operasi ini, lebih dari 41.000 orang meninggal dan jutaan warga terusir dari rumah sendiri.


Di Lebanon, Israel tetap melakukan serangan. Hizbullah menyatakan mereka sedang menghadapi pasukan Israel yang menyusp ke Kota Odaisseh pada Rabu pagi.

"Hizbullah bentrok dengan tentara Israel, menimbulkan kerugian ke mereka dan membuat mereka terpaksa mundur," demikian rilis Hizbullah dikutip Al Jazeera.


Pertempuran sengit Hizbullah dan pasukan Zionis membuat militer Israel mengeluarkan peringatan untuk warga sipil.


Mereka meminta warga menghindari perjalanan menuju Sungai Litani dan menjauh dari area ini demi keselamatan pribadi.


Sejak Selasa, Israel meluncurkan invasi terbatas ke Lebanon. Mereka mengklaim hanya menargetkan infrastruktur Hizbullah.


Namun, pasukan Zionis justru menggempur kamp pengungsian dan menyebabkan 10 orang meninggal.


September 13, 2024

TRUM MARAH KEPADA ABC MEWS TIDAK TERIMA DI BANTAH


 Calon presiden (capres) Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mendamprat kantor berita ABC gegara dikonter moderator saat debat dengan capres dari Partai Demokrat, Kamala Harris, pada Selasa (10/9).

CNN menyebut Trump marah kepada ABC News karena moderator debat mereka mengonter ucapannya selama siaran langsung.

"[ABC News] organisasi berita yang paling tidak jujur, dan itu sudah sangat jelas," kata Trump pada Rabu (11/9).

"CNN jauh lebih terhormat," ucapnya, merujuk pada acara debat dia dengan Presiden petahana Joe Biden pada Juni lalu.



Trump mengatakan dirinya seperti melawan tiga orang saat debat di ABC News. Ia pun menyarankan agar lisensi siaran ABC News dicabut karena perilaku moderator-moderator tersebut.

"Mereka adalah organisasi berita. Mereka memiliki lisensi untuk menjalankan perusahaan. Lisensi itu mestinya dicabut karena sikap mereka," kata Trump.

Donald Trump dan Kamala Harris untuk pertama kalinya berhadapan dalam debat capres pada Selasa (10/9) lalu.

Debat itu digelar di Philadelphia dan diselenggarakan oleh ABC News.



Selama debat yang berlangsung pada malam hari itu, moderator ABC News David Muir dan Linsey Davis mengonter Trump setiap kali ucapannya bertentangan dengan fakta.

Ini merupakan tindakan berani yang berbeda dengan penyelenggaraan debat-debat sebelumnya, termasuk ketika CNN mengadakan debat pada Juni lalu antara Donald Trump dan Joe Biden.

Saat itu, dua moderator CNN, Jake Tapper dan Dana Bash, tak ada yang mengonter klaim Trump dan Biden meski mengetahui ucapan mereka tak benar. CNN melakukan cek fakta secara daring yang dimuat dalam situs web mereka.



Dalam debat di ABC News, moderator langsung mengomentari sejumlah klaim palsu Trump, di antaranya mengenai Partai Demokrat yang telah menganjurkan aborsi di bulan kesembilan masa kehamilan atau setelah ibu melahirkan.

Moderator Linsey Davis langsung mengoreksi bahwa "tidak ada negara bagian di negara ini (Amerika) yang melegalkan pembunuhan bayi setelah lahir."

Kemudian mengenai migran di Springfield, Ohio, yang memakan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Moderator David Muir langsung membantah Trump dengan mengatakan tak ada laporan kredibel terkait klaim tersebut.

"Saya hanya ingin mengklarifikasi di sini. Anda menyinggung Springfield, Ohio. ABC News telah menghubungi pemerintah di sana. Ia memberi tahu kami bahwa tidak ada laporan kredibel mengenai klaim khusus terkait adanya hewan peliharaan yang disakiti, dilukai, atau disiksa oleh individu dalam komunitas imigran," ujarnya.